Baca selengkapnya

 Pendidikan Versi Ki Hajar Dewantara 



Kita akan mulai ulasan pada blog hari ini adalah membahas tentang perjalanan Ki Hajar Dewantara kita kenal beliau sebagai Bapak Pendidikan Nasional tahun kelahirannya 2 Mei dimana kita peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional lahir pada 2 Mei 1889 tokoh ini adalah tokoh besar pendidikan karena hidupnya didedikasikan sepenuhnya untuk dunia pendidikan di Indonesia jadi beliau ini adalah pejuang tokoh pendidikan yang dulunya pernah menjadi wartawan pernah juga mengalami dihukum Belanda diasingkan dan lain sebagainya beliau itu adalah keturunan pakualam cucunya pakualam ketiga nama aslinya adalah Suwardi Suryaningrat yang namanya diganti menjadi Ki Hajar Dewantara pada saat beliau mendirikan taman siswa itu di sekitaran usia 40 tahun kalau ditarik silsilah Ki Hajar Dewantara ini adalah keturunan sultan Kalijaga ada juga hubungan dengan Ki Ageng Serang yaitu hubungan keluarga. Beliau pernah diasingkan di Belanda pernah diasingkan ke pulau Bangka karena beliau memperjuangkan Indonesia melalui tulisan-tulisannya pada zaman Belanda. Belanda menarik iuran iuran pada pribumi sehingga beliau atau Ki Hajar Dewantara itu menulis tulisan dengan judul ‘Seandainya aku orang Belanda’ pada saat beliau diasingkan di Belanda beliau belajar banyak terkait dengan pendidikan kemudian sepulangnya ke Indonesia beliau itu mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan pernah mendirikan paguyuban salah satunya itu adalah namanya paguyuban seloso Kliwon pada kali ini kita akan mempelajari pendidikan dalam versi Ki Hajar Dewantara. 


Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.


Kalau anak-anak dalam jenjang pendidikan maka Lihatlah potensi dirimu investasi dirimu kenalkan dirimu kenali dirimu tidak ada manusia yang tidak berguna Jika kamu merasa aku ini tidak berguna potensiku ini apa? maka kenalilah dirimu kenali potensi yang ada.


Dalam dunia pendidikan kamu memerlukan guru yang menuntun untuk mendapatkan potensi dirimu sehingga fashion mu bisa dikenali, bakatmu juga dikenali sehingga Jika kamu  jika kamu mu Maka sesuaikan dengan bakatmu suatu saat juga kamu akan seperti itu jika kamu menjadi guru maka kenalilah potensi peserta didik mu jika kamu menjadi orang tua kenalilah potensi anakmu kalau sampai saat sampai saat ini kamu masih belum ketemu Apa potensi mu maka kamu harus lebih jeli lagi dalam membaca potensi dirimu Jadi pada dasarnya setiap orang adalah istimewa permasalahannya adalah belum menemukan potensi optimal yang dapat dikembangkan Jadi itulah hakikat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara


 ini ada petikan kata-kata dari Ki Hajar Dewantara anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu meskipun mengenyam pendidikan di tempat yang sama dan dididik oleh guru yang sama tentunya setiap murid punya jalannya sendiri-sendiri, berarti apa pendidik itu mengarahkan merawat menuntun dan menumbuhkan kodrat yang dimiliki oleh seorang anak Jadi itulah hakikat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara


 adapun tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara itu istilahnya adalah Tri Rahayu

 hamemayu hayuning sarira

 hamemayu hayuning bongso

 hamemayu hayuning Bawono

Jadi kalau pakai bahasa Indonesia memelihara diri menjaga dan memelihara bangsa dan yang terakhir menjaga dan memelihara alam semesta arti kata Hamamayu adalah mempercantik jadi pendidikan itu membuat dirimu terjamin membuat bangsamu terjamin dan membuat alam semesta langgeng dan tertib Hamemayu Hayuning sariro hamemayu hayuning bongso dan Hamamayu hayuning Bawono adalah level mulai dari level diri dirimu tertuntun, banyak orang dirinya terjaga maka bangsanya akan menjadi terpelihara, jika bangsa-bangsa terpelihara baik maka alam semesta juga akan menjadi tertata baik beres dan bermanfaat. 


Maka Mengapa pendidikan itu penting adalah untuk Menata diri, menata bangsa dan pada akhirnya kita bisa menata alam semesta. Kita tidak boleh menyepelekan pendidikan karena kuncinya hidup adalah pada pendidikan jadi menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan itu berguna untuk Hamamayu hayuning sariro, Hamamayu hayuning Bawono dan yang terakhir Hamamayu hayuning Bawono.


Dasar kerja pendidikan adalah triloka kita yang berada di dunia pendidikan harus memperhatikan ini ingarso Sung tulodo ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani Jadi kalau kalian berposisi di depan harus memberikan contoh, figur harus memberikan contoh, kalau kalian mempunyai anak buah kalian harus memberikan contoh Jadi kalian harus menjadi yang terbaik dan menjadi teladan apapun kelebihan yang dimiliki diantara teman diantara lingkunganmu itu adalah ingarso atau di depan dan Tugasmu adalah Sung tulodo maka beri contoh yang baik. Jadi suatu saat kalian menjadi pejabat maka kamu berada di depan Berilah contoh yang terbaik jadi memberikan contoh yang terbaik Ing Madyo Mangun Karso artinya pada saat di tengah pada saat bareng-bareng maka kreatif lah di tengah-tengah harus menumbuhkan kreativitas kunci sebuah kemajuan adalah ditengah-tengah yang intinya adalah membangun kreativitas kalian bersama-sama teman seperjuangan maka kreatiflah yang terakhir adalah Tut Wuri Handayani jadi ini yang dilakukan oleh pendidik di belakang menuntun Sesuai dengan definisi pendidikan di awal tadi yaiyu Nuntun. Nuntun itu di belakang yang dilakukan adalah Handayani. Handayani artinya memberdayakan menguatkan mendukung dan memberdayakan sehingga potensi-potensinya yang bagus bisa keluar jangan didikte, jangan dimarah-marahi biarkan dia mandiri ikuti dari belakang biarkan dia mandiri itu namanya Tut Wuri Handayani jadi pendidikan ini bisa sukses yang di depan memberikan contoh yang ditengah kreatif dan produktif dan dibelakang bisa menuntun dengan baik. Itulah dasar kerja pendidik yang disebut dengan Tri Loka atau tiga semboyan pendidikan. Untuk itu, kamu harus jeli membaca posisimu Jika kamu berada di depan maka kamu harus memberikan contoh yang terbaik pada saat di tengah kamu harus kreatif dan produktif, dan jika kamu berada di belakang kamu harus bisa memberikan tuntunan yang terbaik dan memberikan kesempatan untuk bisa mandiri.


Adapun Sistem pendidikan Sistem pendidikan Adalah Tri Mong yang pertama Momong yang kedua Among dan yang terakhir adalah ngemong. Momong adalah merawat dengan penuh kasih sayang menanamkan kebiasaan kebiasaan baik. Among adalah memberi contoh tentang baik dan buruk tanpa harus memaksa atau mengambil hak anak dan yang terakhir adalah Ngemong yang artinya mengamati merawat menjaga agar anak mampu mengembangkan dirinya bertanggung jawab dan disiplin berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki sesuai dengan kodratnya. Kalau kamu jadi guru maka kamu harus memperhatikan 3 hal ini; Kapan kamu momong? Kapan harus Among? dan Kapan Harus Ngemong anak didiknya jadi ini tergantung level peserta didiknya. Sama halnya dengan keluarga yang baik harus bisa Momong Among dan Ngemong. Sistem pendidikannya ini kita sebut dengan sistem Pamong


Aktivitas pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara disebut dengan Tri Pusat pertama keluarga kedua perguruan dan yang terakhir adalah Pergerakan Pemuda. Ketiga hal ini kita sebut dengan Tri pusat Pendidikan jadi perhatikan ketiga wilayah ini keluarganya oke perguruannya oke tetapi kamu di pergerakan pemuda tidak oke maka pendidikan tidak akan berhasil. Pergerakan pemuda ini bisa dikenai dengan pergaulan jadi wilayah pergerakan pemuda itu adalah perlu diperhatikan. Di samping memperhatikan pendidikan keluarga, sekolah, kampus, harus juga memperhatikan lingkungan sosialnya yang berupa Pergerakan Pemuda atau pergaulan sehari-hari dengan rekan sejawat, pergaulan di lingkungan rumah, dan pergaulan di masyarakat, teman dalam pergaulan itu adalah merupakan bagian dari pergerakan Pemuda. Teman pergaulan itu akan juga mendidikmu memberikan kamu kesempatan untuk melatih potensimu yang terbaik. Memberikan ujian seberapa kuat kebiasaan dalam keluarga tertanam dalam jiwa anak. Jika lemah maka dalam pergaulan akan mudah terbawa suasana. Untuk mengatasi hal itu makan fokus pendidikan juga harus jelas. Kalau di keluarga itu adalah pendidikani Budi Pekerti dan perilaku dan Sekolah atau kampus juga mengajarkan pendidikan budi pekerti dan perilaku namun tempat yang terbaik dalam pembentukan budi pekerti dan perilaku dan Budi sosial itu dilingkungan keluarga karena sebagian besar kehidupan itu di rumah kalau di sekolah, di perguruan tinggi adalah memperluas wawasan. di sekolah dan perguruan tinggi adalah diberikan wawasan terkait dengan moral terkait dengan tingkah laku budi pekerti namun penumbuhan yang terbaik itu adalah dari keluarga. Lingkungan pergerakan Pemuda atau pergaulan sosial ini adalah latihan konkrit dalam kamu mengaplikasikan tingkah perilaku laku sosial yang telah ditanamkan dari lingkungan keluarga dan dikuatkan di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi untuk diimplementasikan dalam pergaulan sehari-hari jadi sangat penting sekali untuk mengasah karaktermu dalam kehidupan keluargamu.


Ranah pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara disebut dengan istilah Tri Ng, Adapun bagian-bagiannya adalah Ngerti Ngrasa dan Nglakoni. tiga-tiganya ini harus utuh ngerti sama Ngraso saja tanpa Nglakoni tidak ada artinya. ngerti dan ngelakoni tanpa ngerasa itu juga tidak ada ada nilai rasa didalamnya. Ketiga-tiganya ini harus sejalan seiring dan seirama ada ilmunya ada rasanya tetapi tidak pernah dipraktekkan itu pun tidak akan menjadi sesuatu yang berguna bagi diri bagi keluarga maupun bagi masyarakat ilmu saja tumbuh akhlaknya baik tetapi belum di jalankan akan pupus. Seperti pohon tanpa buahnya. buahnya itu adalah ngelakoni jadi harus nampakkan, harus diwujudkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari jangan sampai ilmu itu berhenti di perpustakaan, ilmu itu berhenti sekolah, berheti di tempat pelatihan dan tanpa pernah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. jadi ngerti itu ranahnya adalah kognitifnya, merasa itu ranahnya adalah afektifnya dan Nglakoni itu ranahnya spikomotor jadi harus berpengetahuan, mempunyai sikap yang baik dan juga harus diimplementasikan.


Selanjutnya yang perlu kita pelajari dari konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara adalah metode belajar mengajar yaitu disebut dengan istilah Tri No yang pertama nonton yang kedua miteni dan yang ketiga namanya nirokke.  yang pertama Ma metode belajar dengan cara nonton disini melihat mengamati membaca setelah itu dilanjutkan dengan metode niteni maksud dari ini adalah merasakan, memahami, mengingat ingat, menghayati seperti itu selanjutnya dilanjutkan dengan metode yang disebut dengan Mirokke itu dijalankan, dilaksanakan, ditiru, jadi Nonton itu pada tataran teoritis. Niteni analisis dan nirokke pada tataran praktis. Kemarin melakukan kan kesalahan dan hari ini kesalahan itu diulangi kembali itu artinya sudah nonton dataran kurang dipertua jadi selalu jatuh pada lubang yang sama melakukan kesalahan yang arti nama niteninya  kurang. 


 menurut Ki Hajar Dewantara Kita mempunyai 6 peralatan pendidikan yang disebut dengan istilahnya kodrat anak dan peralatan pendidikan yang pertama adalah memberi contoh angka 2 pembiasaan yang ketiga pengajaran yang keempat perintah paksaan dan hukuman yang kelima laku atau self disiplin yang terakhir pengalaman lahir dan batin atau melakoni ngerasa keenam tahapan ini ini dibagi menjadi tiga tahapan umur masa anak-anak 1 sampai 7 tahun itu pada tataran level pertama memberi contoh dan level kedua pembiasaan Jadi anak-anak pacaran umur 1 sampai 7 tahun ini penguatan yang dilakukan adalah Allah memberikan contoh dan pembiasaan contohnya cara makan kita berikan contoh Bagaimana cara yang makan yang baik kebiasaan makan artinya saat makan tidak berbicara seperti itulah kebiasaan memberi contoh sembahyang tepat waktu dan pembiasaan sembahyang yang ditekankan pada usia 1 sampai 7 tahun kalau contohnya baik di usia 1 sampai 7 tahun ini ini akan menghasilkan sesuatu yang baik kebiasaan baik jadi Fase ini adalah fase yang krusial atau kita sebut dengan fase penyemaian kalau pada fase ini kita salah menanamkan kita salah memberikan contoh salah dalam kebiasaan ini akan sulit untuk pembentukan berikutnya selanjutnya masa pertumbuhan jiwa dan pikiran pada usia 7 sampai 14 tahun pada fase ini tahapan pengajaran itu sangat ditekan kita tekankan pula disini ada Disini kita harus ada sedikit paksaan ada sedikit perintah kalau memang perlu ada sedikit hukum karena pada masa ini mereka itu lebih cenderung menjalankan egonya seperti makanya kita harus mendidiknya lebih untuk bisa menciptakan pendidikan yang lebih baik kalau di sini tidak tegas cenderung lebih mengikuti keinginannya yang menyimpang dari pada norma-norma yang ingin kita tanamkan pada anak didik kita selanjutnya masa terbentuk budi pekerti dan kesadaran sosial tidur di usia 14 sampai 21 tahun di sini sangat kita pentingkan tahapan pembelajaran yang menekankan pada laku atau SAP disiplin disiplin terhadap diri sendiri disiplin terhadap jadwal Apa yang dilakukan pengenalan lahir batin kita lebih menekankan kepada rasa mereka sudah menginjak ke dewasa tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan apa yang baik untuk dirinya apa yang kurang baik untuknya apa yang sesuai dengan minat bakat nya itulah yang akan digantungi nya ditekuninya dan menjadi pilihan hidupnya


 Pendidikan menuju kesempurnaan hidup menurut pandangan Ki Hajar Dewantara pertama segala alat usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodrat keadaan kedua kodratnya keadaan itu tu 04.00 istiadat setiap rakyat yang oleh karenanya bergolong-golongan merupakan kesatuan dengan sifat perikehidupan sendiri-sendiri sebab-sebab terjadi dari percampuran Semua usaha dan daya upaya untuk mencapai hidup tertib damai ketiga adat istiadat sebagai perikehidupan atau sifat percampuran usaha dan daya upaya akan hidup tertib damai tiada terluput dari pengaruh zaman dan tempat Oleh karena itu tidak tetap senantiasa berubah demikianlah pandangan pendidikan menuju kesempurnaan hidup kalau kita lihat pendidikan itu senantiasa berubah selalu berkembang disesuaikan dengan perkembangan zaman selanjutnya akan mengetahui Garis hidup yang tetap dari semua bangsa perlulah kita mempelajari zaman yang telah lalu mengetahui tentang penjelmaan nya zaman itu keadaannya zaman sekarang dan mengalami zaman yang berlaku ini berilah lah kita dapat membayangkan zaman yang akan datang maksudnya ini kita harus peta terhadap situasi dan kondisi Bagaimana perkembangan zaman kita mempelajari bagaimana yang hal yang dulu pernah terjadi dan kita bisa memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang konsep pendidikan menuju kesempurnaan hidup menurut Ki Hajar Dewantara Yaitu pengaruh baru diperoleh karena tercampur dalilnya bangsa yang satu dengan yang lain percampuran mana sekarang ini mudah sekali terjadi disebabkan oleh adanya hubungan modern haruslah kita waspada dalam memilih mana yang baik untuk menambah kemuliaan hidup kita dan mana yang akan merugikan dengan selalu mengingat bahwa semua kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan serta segala perikehidupan itu kemurahan Tuha untuk segenap manusia di seluruh dunia sekalipun masing-masing hidup menurut garisnya sendiri-sendiri yang tetap.Jadi disini kita bisa lihat bahwa kita tidak bisa terlepas dari pergaulan atau hubungan dengan negara-negara lain kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentunya kita harus memfilter mana yang baik mana yang sesuai dengan karakteristik budaya kita karena kita pahami kita tidak bisa menerima mentah-mentah kita perlu ter apa yang baik dan apa yang kurang baik . Percampuran dalam pergaulan antar bangsa memungkinkan terjadi di di terjadi di negara kita karena perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri kita harus pintar memfilter mana yang harus dirubah dan mana yang merugikan negara kita tentunya kita ambil yang bermanfaat yang memberi nilai terhadap bangsa kita ini adalah Filosofi pendidikan untuk menuju kesempurnaan hidup pendidikan harus sesuai dengan kodrat kodrat ada dalam budaya dan istiadat adat istiadat ini sifatnya berubah tidak tetap dan untuk memahaminya kita harus membaca masa lalu situasi masa kini dan prediksi masa depan meskipun kita sudah ngerti dengan situasi kemungkinan kita akan berubah karena adanya interaksi dalam pergaulan bangsa-bangsa mudah-mudahan pergaulan ini berjalan ke arah yang lebih baik menuju ke Mulia an Nah filosofi-filosofi inilah yang melahirkan kesempurnaan dalam pendidikan selanjutnya philosophy yang kedua dari pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan kerakyatan dasar pemikirannya adalah pertama menduduki anak merupakan bagian dari mendidik rakyat yang kedua rakyat yang kuat akan melakukan segala daya upaya untuk membuat negeri ini Makmur yang ketiga pendidikan harus membuat anak mencintai bangsanya membuat mereka menjadi sosok sosok yang memiliki rasa kemanusiaan yang keempat dasar pendidikan rakyat pertama pengajaran rakyat harus bersemangat keluhuran budi manusia pengajaran rakyat harus mendidik ke arah kecerdasan budi pekerti dan membangun karakter pengajaran rakyat harus mendidik kearah kekeluargaan. Pendidikan yang bagus adalah pendidikan yang melahirkan sosok-sosok yang mencintai bangsanya orang yang mencintai bangsa adalah orang yang paham terhadap kemanusiaan sadar akan kemanusiaan tempat lahirnya manusia dimana bertempat berkembang Bang dalam wadah kebangsaan Dasar pendidikan ini adalah karakter.  filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara Ra Yang perlu mendapatkan penekanan adalah satu jangan sampai sekolah menjatuhkan anak-anak dari keluarga dan rakyatnya kedua pendidikan harus membangun budi pekerti dan Budi kesosialan ketiga rutinitas sekolah yang penuh dengan tuntutan dan capaian akademik seringkali membuat anak-anak terpisah dari realitas kesehariannya ia tak akrab dengan lingkungan kesehariannya dan tidak peka dengan kegelisahan kegelisahan yang ada di masyarakat keempat pendidikan harus sesuai dengan hidup dan penghidupan rakyat tidak boleh mencabut anak dari budayanya dari realitas kesehariannya. Karena kita orang Indonesia bangsa Indonesia dan kita harus membangun budaya bangsa kita .


Kritik pendidikan Barat yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang pertama Ma Apa itu sangat mengabaikan kecerdasan budi pekerti sehingga menimbulkan penyakit inflek tua lisme yakni mendewa-dewakan angan-angan yang kedua semangat mendewa-dewakan angan-angan itu menimbulkan kemurkaan diri dan kemurkaan benda ketiga kemurkaan diri dan kemurkaan benda atau individualisme dan materialisme itulah yang menyebabkan hancurnya ketentraman dan kedamaian di dalam hidup masyarakat sebagai contoh Pendidikan bahasa dan kebangsaan menurut Ki Hajar Dewantara ‘Dan sesungguhnya bahasa sebagai alat pengajaran tiada kecil pengaruhnya terhadap pendidikan anak yang sejak kecil selalu dibiasakan pada bahasa asing dan dijauhkan dari bahasanya sendiri ia akan kehilangan berhubungan batin dengan orang orang tuanya sendiri dan kelak di kemudian hari ia juga akan terasing perasaannya terhadap bangsanya sendiri bukti tidak perlu jauh-jauh dicari kalau ada anak muda yang yang lalu sombong sampai berani melukai perasaan orang tuanya maupun bangsanya itulah buah dari pengajaran dan pendidikan yang tidak berdasarkan kebangsaan mereka tiada lagi menjadi anak bangsa kita Ia pun tidak bias dapat sifat-sifat bangsa asing yang pulen cuma kopinya asing dan isinya hal yang sangat tidak wajar pendidikan kita harus dan kena memberi perasaan penuh terhadap kebangsaan’


Contohnya pendidikan yang tidak membumi dengan bangsa kita adalah pendidikan bahasa asing pendidikan bahasa asing perlu tetapi tidak menjadi porsi utama. Kalau terlalu banyak muatan asing akan menghilangkan kepekaannya terhadap kecintaan bangsa kamu orang Indonesia harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap bangsa Indonesia bahasa asing perlu namun perlu dibatasi.


 menurut Ki Hajar Dewantara sistem Pondok dan asrama itu disarankan dalam pendidikan menurut beliau mulai zaman dahulu hingga sekarang kita mempunyai rumah pengajaran juga menjadi rumah pendidikan yaitu kalau sekarang pondok pesantren kalau zaman kebudayaan dinamakan pawiyatan atau asrama Adapun sifatnya pesantren atau Pondok dan asrama yaitu rumahnya Kyai guru atau Ki Hadjar yang dipakai buat pondokan santri-santri atau santri-santri ban buat rumah pengajaran juga di situ karena guru dan murid tiap hari siang malam berkumpul jadi satu maka pengajaran dengan  sendiri selalu berhubungan dengan pendidikan


 pengajaran dan pendidikan itu berbeda pengajaran itu untuk menambah ilmu sedangkan pendidikan itu memperkuat moral budi pekerti atau laku Adapun tingkatan para penuntut ilmu menurut Ki Hajar Dewantara cara itu dibagi menjadi 7 tahapan yang pertama tingkatan taman kanak-kanak yang disebut dengan indung-indung yang kedua tingkatan Taman Muda Disebut dengan Lulu Guntung yang ketiga tingkatan Taman dewasa disebut dengan an-nahl yang keempat tingkatan Taman guru yang disebut dengan cantik yang ke lima tingkatan guru muda yang disebut dengan mengunjungi atau Santang tangkap tingkatan ke-6 Mam tingkatan guru Atau J janggan kalau perempuan namanya Bidang sedangkan tingkatan ke-7 yaitu pengajar atau Wiko atau pendeta atau Begawan. jadi demikianlah tingkatan para penuntut ilmu mulai dari tingkatan taman anak tingkatan Taman Mudal tingkatan Taman dewasa tingkatan Taman guru tingkatan gurumuda tingkatan guru dan yang terakhir tingkatan wiku atau Begawan berarti apa 

jadi

Mulai dulu kita mempunyai sistem pengajaran

Sistem pengajaran itu bersifat pengajaran agama ilmu dan pengetahuan dunia atau kebatinan dan sosial Pengajaran yang rendah sekali hingga yang tertinggi dihubungkan tertib jadi satu dalam pawiyatan pawiyatan atau asrama itu rumah kedudukannya sang Pandita dengan muridnya dan guru-guru lainnya tiap-tiap murid dari tingkat yang di atas juga menjadi pengajarnya murid-murid dari tingkat yang di bawahnya murid-murid atau pengajar itu ada laki-laki dan ada perempuan


Asas Taman Siswa menurut Ki Hadjar di antaranya 1 Mengatur diri sendiri kedua kemerdekaan batin pikiran dan tenaga bagi anak-anak ketiga kebudayaan sendiri keempat pendidikan yang merakyat kelima percaya dan bersandar pada kekuatan sendiri keenam membelanjai diri sendiri ketulusan dan kesucian hati untuk dekat dengan anak jadi ada 7 asas Tamansiswa menurut Ki Hajar Dewantara tidak mungkin kamu percaya diri pada dirimu sendiri kalau Kalau tidak sanggup membiayai diri sendiri


Adapun Papua akan sendi hidup merdeka yang pertama dengan pengetahuan menuju kemuliaan atau lawan sastra Ngesti Mulya yang kedua ilmu yang luhur akan menyelamatkan dunia serta melenyapkan kebiadaban atau Sastra Jendra Ketiga dengan kesucian batun lahirnya menuju kesempurnaan keempat salam bahagia diri tak boleh menyalahi Damainya masyarakat


Kodrat alam petunjuk untuk hidup sempurna kemudian alam hidup manusia adalah alam hidup ber bulatan fatwa yang lain adalah dengan bebas dari segala ikatan dan suci hati berhambaah kita pada sang anak lainnya adalah tetap mantap antep (tetep/stabil, mantep/mantap, antep/kualitas)  fatwa yang lain ngandel-kendel-bandel kandel (ngandel=percaya-kendel berani-bandel= tahan banting kandel=tangguh/kuat). jadwal selanjutnya adalah Neng Ning Nun Nang (neng/ketentraman, ning/jernih, nung/hanung/kuat/tangguh/ Nang/menang/mendapatkan hak.


SETIAP ORANG MENJADI GURU, SETIAP RUMAH MENJADI SEKOLAH. PENDIDIKAN TAK BERHENTI DI BANGUNAN SEKOLAH SAJA, TETAPI JUGA DI RUMAH, DI JALAN, DAN DI MANA-MANA_Ki hajar Dewantara